Bab 589
"Kami juga bukan anak yang baik." Mario memarahi dirinya sendiri, "Ibu, apakah menurutmu aku benar-benar mewarisi sifat ayahku? Mengapa saat itu meski sudah merasa aneh, tapi aku pun jarang menjengukmu? Padahal Ibu sangat menderita, tapi aku malah membiarkan wanita licik itu tinggal. Aku bahkan masih merasa kasihan padanya tadi. Gawat! Gawat! Genetikaku buruk."
Saat mereka sedang berbicara, tiba-tiba terdengar suara dari arah berlawanan.
"Kamu kasihan padanya?" tanya Elisa. Para pebisnis itu sudah berhasil ditarik oleh tunangan gantengnya. Elisa memandangi Kak Mario dengan alis terangkat.
Mario segera menjelaskan, "Luna, percayalah padaku, aku benar-benar 100% berpihak padamu."
"Gimana kasihannnya?" Elisa tidak peduli Mario berpihak pada siapa. Dia tentu sudah kenal betul dengan Kak Mario.
Mario berseru. Tingkahnya ini benar-benar seperti seorang idola, "Meskipun sebenarnya aku sangat nggak suka pada Nita, tapi ada suara dalam hatiku yang mengatakan kalau aku nggak bisa membiarkannya m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda