Bab 525 Menggesek Kartu, Wajah Tampak Perih
Pada saat ini, Yabel berdiri di sana dan tangannya agak tegang.
Memang, cukai untuk rokok dan minuman keras biasanya tinggi. Melihat jumlah pajaknya saja sudah membuat para mahasiswa sedikit tidak berdaya.
Namun, jika ingin mengatakan siapa yang paling menderita di antara semua, orang itu pasti adalah Devan.
3,4 miliar hanya untuk sebotol anggur?
Jumlah sebesar itu sudah cukup bagi Devan untuk membeli mobil baru yang mentereng.
Devan benar-benar tidak rela mengeluarkan uang sebanyak itu. Dia sampai menggigit daging di mulutnya terlalu keras karena kesal. Kemudian, Devan menoleh ke arah teman sekamarnya yang tampak terpaku itu dan memberi isyarat agar temannya tersebut berbicara.
Teman sekamar Devan itu hanya menatap kosong dan tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan Devan.
Saat ini, Devan begitu membenci orang itu. Sebelumnya, dia yang sudah membujuk Devan untuk membeli anggur itu. Namun, sekarang dia hanya diam saja. Jadi, Devan-lah yang akhirnya harus menanggung semua ini?
Suasana
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda