Bab 515 Ingin Mencari Masalah dengan Elisa
Suara itu cukup berisik.
Bagaimanapun, restoran ini adalah restoran yang biasanya harus antre untuk bisa makan di sini.
Ditambah lagi dengan lokasinya yang berada di belakang tepian pantai dan didekorasi dengan gaya kuno.
Dengan keributan seperti itu, tentu saja ada yang akan keluar untuk menegur.
"Maaf Tuan, bisakah suaranya lebih kecil sedikit? Jangan mengganggu orang lain yang sedang makan."
Teman sekamar Devan merasa malu dan wajahnya memerah. "Banyak aturan."
"Di tempat umum, tentu saja ada banyak peraturan," jawab salah seorang yang ada di sana. "Kalau bukan karena Devan, kita semua nggak akan bisa masuk ke sini. Jadi, kenapa kamu terus ribut?"
Beberapa orang merasa malu dengan perilakunya.
Teman sekamar itu merasa kesal dan hampir saja melawan.
Namun, Devan buru-buru menghentikannya. Dia sangat pandai menjadi penengah. "Sudahlah, nanti kita masih harus minum bersama. Kalian juga jangan sungkan. Tagihannya biar aku yang bayar. Yabel juga akan datang sebentar lagi. Teman-teman sek
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda