Bab 410 Kak Elisa Turun Tangan, Dalang di Balik Layar
Wadah dupa yang diletakkan sendiri di sisi timur ruang baca tiba-tiba meledak.
Wajah orang tua yang sebelumnya sedang menyerap energi, tiba-tiba memucat.
Dia menatap wadah dupa yang hancur di depannya dengan tatapan tidak percaya. Aliran darahnya bergejolak hebat membuat kakinya tidak stabil, lalu dia memuntahkan darah.
Sekretaris, yang berada di luar ruang baca, mendengar suara dan ingin masuk, "Tuan Besar?"
"Nggak apa-apa," kata orang tua itu sambil menopang tongkatnya. Dia menggenggam wadah dupa di sampingnnya dengan erat, lalu dengan suaranya terdengar sangat lemah, " "Utus orang untuk mencari Yosef. Aku ingin tahu apa yang dia lakukan sekarang."
"Baik," kata sekretaris dengan segera.
Tatapan mata orang tua itu saat ini menjadi sangat menyeramkan.
Apa sebenarnya yang terjadi?
Energi rumah itu mulai tidak terkontrol olehnya dan mulai mengalir seperti semula.
"Tunggu sebentar, tanyakan pada Ari, apakah Yosef masih percaya padanya seperti dulu."
Dia ingin tahu akar permasalahannya.
De
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda