Bab 408 Jiwa Marla Ditemukan
Elisa jelas-jelas tidak ingin membawa Jason pergi.
Jason mengangkat alisnya. Dia menatap Raymond yang berdiri di sampingnya, dengan sepasang mata hitamnya yang cantik, "Bagaimana kalau Pak Raymond juga ikut keluar sebentar?"
"Nggak usah!" Raymond segera menggelengkan kepalanya, "Ahli Bisnis, kita dengerin Kak Elisa saja. Jagain Tante Marla di sini. Di luar terlalu kacau!"
Jason memutar gelang tasbih di pergelangan tangannya. Dia tidak berbicara dan hanya berdiri di tempat yang tidak begitu gelap. Ekspresi wajahnya sama sekali tidak terlihat.
Dibandingkan dengan Raymond, Jason memiliki banyak pertanyaan.
Misalnya, seorang kurir pengantar makanan, mengapa terlihat seperti mengenal Jason.
Langit di luar tampak semakin gelap.
Begitu banyak jiwa yang terbelenggu, saling berusaha untuk bisa terbebas dari belenggu ini.
Sayangnya, kebaikan itu diinjak-injak oleh kejahatan. Pintu menuju kenyataan sudah terbuka lebar.
Pada saat inilah, Amir muncul dengan tiba-tiba. Segumpal kabut hitam yang besa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda