Bab 316 Seseorang Ingin Mencelakai Kakek
Yosef masih ingin bicara.
Namun, Girin sudah kesulitan bernapas karena terlalu marah.
Saat Yosef mendekat, Girin batuk-batuk dengan keras.
Yosef tidak ingin membuat ayahnya marah. Dia hendak membujuk pria tua itu.
Namun, Girin tiba-tiba batuk hingga memuncratkan darah di tubuhnya.
Yosef sontak bertanya dengan panik, "Ayah! Ayah kenapa?"
"Pergi kamu," ujar Girin dengan napas terengah-engah.
Pada saat itu, Willy melangkah masuk dan berkata, "Pak Girin, ada telepon dari Nona Luna. Dia sudah berada di jalan tol dan akan tiba sore ini. Menurut Anda, bagaimana kalau kita ... Pak Girin?"
Begitu menyadari keadaan Girin, Willy yang tadinya masuk dengan wajah cerah kini terdengar panik.
Di sisi lain, Girin justru tampak bersemangat. "Telepon dari Luna? Mana? Cepat berikan padaku!"
"Tapi, kondisi Anda ..." Willy tampak khawatir.
Elisa mendengar percakapan mereka dari ujung telepon. Dia bertanya sambil mengernyit, "Kakek? Kakek kenapa?"
"Kakek nggak apa-apa, Elisa. Willy saja yang lebai," ucap Gir
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda