Bab 278 Kakek Girin, Saya Menyukainya
Tidak ada seorangpun gadis yang bersedia menjadi kepala keluarga sedari dini, kecuali terpaksa demi bertahan hidup.
Luna seharusnya diperlakukan bak putri, dibesarkan dengan penuh kasih sayang.
Bukan malah seperti sekarang, mengobati orang kemana-mana demi membiayai hidup.
Dia bahkan diculik lagi oleh para penculik itu dan dibawa kembali ke gunung!
Tangan Tuan Besar Girin semakin bergetar, badannya linglung dan hampir terjatuh.
Untungnya Elisa cepat tanggap dan menolongnya sebelum terjatuh.
Dia pun memeriksa nadinya, keningnya berkerut, "Ada yang mengubah resep yang kuberikan sebelumnya?"
"Nggak. Uhuk! Uhuk!" jawab Tuan Besar Girin sambil batuk keras.
Wajah Sekretaris Willy dan Furi tampak sangat cemas.
Elisa segera memberikan permen herbal kepadanya, lalu bertanya dengan lembut, "Apakah Anda kehujanan saat datang tadi?"
Tuan Besar Girin menghela napas, dan mengangguk mengiyakan.
"Suara napas di paru-paru Anda sangat berat," kata Elisa sambil memijat titik-titik di tubuhnya, suaranya l
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda