Bab 193 Dia Kepala Sekretaris Sungguhan!
Pintu ruang interogasi ditendang oleh seseorang!
Nasib Ferdi sudah hancur sekarang.
Kakinya sudah lemas sejak menerima telepon dari Wakil Wali Kota Erik.
Menangkap atasan yang baru ditunjuk ke kantor polisi? Bahkan dengan alasan menyerang polisi?
Ini adalah tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh orang bodoh!
Sayangnya, orang-orang bodoh ini adalah bawahannya!
Ferdi sudah tidak mengharapkan posisi kepala polisinya lagi.
Dia sangat berharap kalau Moses bisa melihat dengan jelas dan tidak melakukan hal-hal yang keterlaluan selama interogasi.
Ferdi terus menelepon Moses selama perjalanannya kemari.
Namun, Ferdi juga tidak tahu apa yang sedang dilakukan oleh Moses sampai dia tidak mengangkat teleponnya.
Ferdi berharap bisa naik pesawat, bukan mobil.
Namun, pada akhirnya dia tetap terlambat!
Sejak dia berada di depan pintu ruang interogasi, dia sudah tahu kalau dirinya sudah tamat.
Wajah Pak Erik di sebelahnya juga tidak terlihat baik. Dia jelas akan membuat Moses dan yang lainnya mengakui
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda