Bab 1304 Kakek Memihak Luna
Hal itu tentu membuat Warren kesal setengah mati.
Sebenarnya bandit-bandit ini datang dari mana!
Kenapa tidak tahu malu sama sekali? Tadi begitu, sekarang malah seperti ini lagi!
Tuan Besar Jayden diam-diam tersenyum dalam hati. Dia juga sayang dengan cucunya. "Dasar. Kamu nggak perlu mengucapkan kata-kata ini untuk membujukku. Aku selalu mengagumi kegigihan dan ketegasan kakekmu dalam berbisnis. Selain itu, di saat Tuan Besar Cakra masih hidup, dialah yang mengajari kita. Jangan khawatir, di Kota Mersus kamu punya kakek Girin-mu dan di Kota Nelva kamu punya aku."
Pernyataan yang terkesan bercanda ini membuat wajah semua orang berubah drastis!
Bukan hanya wajah Warren saja yang berubah muram.
Bahkan laki-laki yang terus bersembunyi dalam Perkumpulan Bisnis dan tidak mencolok sepanjang waktu pun mengerutkan kening.
Belum lagi mereka yang masih berpikir untuk meraup keuntungan.
Ben juga sedikit terkejut melihat sikap ayahnya yang berubah secepat itu.
Bagaimanapun, dialah yang paling mend

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda