Bab 1272 Warisan
Kalimat terakhir ini jelas-jelas membuat Paman Bernard kebingungan.
Kok dia tidak tahu Nona Luna pernah datang ke Kota Nelva.
Lagi pula, berdasarkan perkiraan usia, Nona Luna belum lahir saat Tuan Besar Cakra meninggal.
Mengapa Tuan Besar Cakra bisa mengatakan takdir mereka dimulai dari Harian Pemuda?
Paman Bernard baru menyadari ada masalah logika di sini.
Dia benar-benar khawatir apakah ada yang salah.
Elisa malah tersenyum ringan dan memapahnya, "Aku pernah datang. Aku juga pernah datang ke kediaman utama."
Paman Bernard tampak terkejut, maksudnya adalah kapan?
"Barang yang ditinggalkan oleh kakek buyutku, akan aku cari satu per satu."
Elisa mengambil kembali Harian Pemuda yang tergantung di samping, tetapi kali ini dia melipatnya dengan rapi dan memasukkannya ke dalam tas hitam.
"Perkumpulan Bisnis yang didirikan oleh kakek buyut, nggak akan aku serahkan begitu saja kepada orang lain. Jadi, Paman Bernard, apakah kamu sudah siap untuk berganti identitas?"
Paman Bernard merasakan sem

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda