Bab 1166 Pergi ke Kota Nelva
Orang yang hidup dalam kegelapan tidak bisa tidur di malam hari.
Di Kota Nelva, ada sebuah rumah tua yang sudah berusia lama. Penuh dengan tanaman yang menjalar hingga berlapis-lapis. Di luar rumah ada kerai payung yang terkenal. Bayangannya yang bergoyang jatuh, tampak menyeramkan dan menakutkan.
Di bawah bayangan bulan, seolah ada seseorang yang sedang berbicara.
"Master, aku nggak mengerti apa yang kamu khawatirkan. Kalau bisa memanfaatkan keberuntungan keluarga Suherman, kita pasti juga bisa merebut keberuntungan keluarga Tanoto."
Orang yang berbicara itu masih mengenakan jubah hitam, sehingga membuat wajahnya tidak terlihat jelas.
"Nyonya William sudah memihak pada kita. Semuanya sudah siap. Santa juga sudah nggak sabar. Mengapa Anda masih ragu-ragu?"
Menghadapi pertanyaan itu, orang itu mendengus dingin. Dari balik kain putih, samar-samar bisa mendengar dia terbatuk. "Horoskop dan informasi yang kalian berikan padaku membuatku salah meramal nasib keluarga Suherman. Sekarang kalia

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda