Bab 113 Minta Maaf pada Kak Elisa
Wajah yang polos dan tampan muncul di layar, orang itu diam sejenak, lalu mendengus dengan sombong. Di belakangnya terdapat ruang belajar yang besar, cukup untuk menunjukkan kondisi perekonomian keluarganya.
[Wanita Cantik Kota Sulga, "Dia ... tampan dan putih sekali!"]
[Ingin Berpacaran, "Pak, perhatikan aku!"]
Elisa mengenali wajah di layar itu, lalu dia berkata dengan nada datar, "Kamu pasti putra ketiga keluarga Linzy, bukan? Calvin Linzy?"
[Kehidupan Bahagia, "Dia nggak merasa penyiar ini sangat ramah, Pak Calvin sepertinya salah paham padanya, ya?"
Pemuda itu mendengus. "Iya, ini aku! Elisa, biar aku peringatkan, kamu nggak perlu bersusah payah, kamu kalah jauh dari Yabel. Kamu nggak hanya nggak diterima oleh keluarga Sutoyo, tapi juga nggak diterima di keluarga Linzy, kamu nggak layak!"
"Oh." Suara Elisa terdengar tidak peduli.
Pemuda itu membuka mulutnya, wajahnya mulai memerah. "Kamu sebaiknya memegang kata-katamu, aku ...."
Elisa malas berdebat dengannya. "Di mana kakakmu?"
C
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda