Bab 1137 Kak Elisa Mengambil Tindakan
Suara itu terdengar agak terlalu tua.
Suaranya serak bagaikan besi berkarat, terputus-putus dan tidak wajar, seakan berasal dari boneka kayu yang dirakit.
Elisa pun langsung mengangkat alis begitu mendengarnya. "Kakek Frengki, kalau ada yang nggak enak, di mana pun itu, Kakek harus segera pergi ke dokter. Bagaimana Kakek bisa bersikap seperti anak kecil dan mengatakan kalau Kakek nggak mau pergi ke dokter? Kebetulan aku tahu sedikit mengenai kedokteran. Jadi, aku nggak akan sungkan-sungkan pada Kakek."
Kakek Frengki langsung tersentak begitu mendengar suara yang halus tersebut.
Elisa juga tidak memberikan kesempatan pada Kakek Frengki untuk menolak. Tatapan Elisa tertuju ke sisi tempat tidur. Dengan menjentikkan jarinya, Elisa melemparkan koin lima raja kecil itu ke empat arah, yaitu timur, selatan, barat, dan utara.
Tuan Besar Frengki berusaha untuk bangun. "Kamu … "
Elisa menoleh, seakan tidak memahami penolakan Tuan Besar Frengki. "Kakek Frengki, Kakek mau aku memeriksa denyut nadi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda