Bab 1045 Tidak Melepaskan Siapa Pun
Orang yang kita kenal saat muda, pada akhirnya akan berubah. Mungkin karena tergoda oleh keuntungan, atau mungkin dia memang tidak pernah benar-benar memahami kita sejak awal.
Raut wajah Tuan Besar Girin menjadi tenang. Suaranya terdengar datar. "Apa kamu benar-benar mengira kalau aku datang mencarimu tanpa persiapan? Periksa saja sahammu."
Mendengar kalimat tersebut, ekspresi percaya diri Dandi langsung berubah.
Dia menoleh dan menatap semua anggota keluarga bangsawan.
Mereka semua tampak bingung.
Dandi pun tanpa sadar mencoba menelepon. Namun, tidak ada yang mengangkat di sana!
Mata Tuan Besar Girin terlihat hitam pekat bagaikan tinta. "Aku selalu menganggapmu sebagai kakak tertua. Tapi, kamu sama sekali nggak menganggap anggota keluarga Suherman sebagai manusia."
"Kami cuma batu loncatan bagimu." Tuan Besar Girin mendekat. "Tapi, kali ini kamu nggak bisa melompat lagi."
Apa yang paling ditakuti Dandi?
Mati?
Tidak. Hal itu tidak akan membuatnya benar-benar merasa menderita.
Tidak mem
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda