Bab 967
Beni akhirnya tiba, tetapi Nyonya Besar Dini sudah dimakamkan. Sepanjang prosesi pemakaman hingga saat ini, Tuan Besar Ruki sama sekali tidak muncul.
Langit berwarna biru kehijauan. Awan perlahan bergulir. Tak lama kemudian, hujan gerimis mulai turun. Di bulan ini, sudah tak terhitung berapa kali Kota Titus diguyur hujan. Cuaca yang suram ini sama seperti perasaan Carla yang kelam.
Dia berdiri di belakang Keluarga Kilis, hanya sebagian tubuhnya yang terlihat ....
Selesai sudah ....
Sekarang semuanya memang telah berakhir.
Namun bagi Carla, ini justru seperti awal dari sebuah mimpi buruk.
Setelah semua orang pergi, mereka kembali ke rumah tua Keluarga Lanier pada pukul setengah sembilan.
Carla dan Arsen mengikuti di belakang Bu Merida, sementara Bibi Tasya menopangnya. "Kalian pasti lelah berjaga semalaman. Makanlah sesuatu dulu, lalu istirahatlah di kamar."
Carla bisa merasakan bahwa suara Bu Merida terdengar makin lemah, ringan, dan tak bertenaga.
"Aku nggak lelah. Tadi malam aku dan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda