Bab 952
Akhirnya Carla juga dibawa untuk tes darah dan rambut. Setelah tidak ditemukan keanehan, dia kembali ke rumah sakit. Ambulans keluar dari ruang operasi, dan Carla tidak tahu harus menggunakan emosi apa untuk mencerna semua yang terjadi mendadak ini. Merasa ponselnya bergetar di dalam saku, Carla mengangkat telepon, terdengar suara lemah di dalamnya, "Ahem ... Carla ... Arsen, dia ... bagaimana kondisinya?"
"Nggak susahkan kamu, 'kan?"
Carla menahan air mata yang hampir keluar dari matanya, kelopak matanya sedikit merah. Dia tercekat dengan tenggorokan yang sakit, tak ada yang menyadari bahwa tangan Carla yang memegang telepon gemetar. Dia hanya bisa berusaha berbicara dengan suara tenang kepada orang di ujung telepon, "... Nggak ... nggak ada. Arsen hanya mabuk, tunggu dia bangun, aku akan bawa dia pulang."
"Baik. Kalau Arsen sakiti kamu, kamu bisa kembali, nggak perlu peduli padanya."
Pada saat dia menunduk, setetes air mata jatuh dari matanya, "Hmm."
Saat telepon diputus.
Petugas pem

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda