Bab 815
"Begini saja, Arsen, belajarlah dengan baik. Setelah kamu lulus ujian masuk universitas, aku akan kasih kamu hadiah, atau aku akan kabulkan satu permintaanmu ...."
"Mau yang pertama atau yang kedua?"
Arsen melonggarkan genggamannya, "Yang kedua."
Carla berujar, "Baik, apa pun yang bisa kulakukan, aku akan setuju."
Carla berbicara seperti sedang menghibur anak kecil.
Cania berdiri dengan kedua tangan dilipat di luar kamar tidur, "Arsen, kenapa masih terdiam di situ? Ayo kerjakan soal latihan."
"Carla, kamu harus tepati janjimu."
Carla menjawab, "Kapan aku nggak menepati janji?"
Arsen berbalik dan mengikuti Cania ke dalam kamar, kemudian menutup pintu.
Bu Merida mendengar percakapan mereka di ruang baca.
Bu Merida keluar, "Arsen paling dengarkan kata-katamu."
Carla menundukkan kelopak matanya, "Dia nggak perlu dengarkan siapa pun, dia seharusnya cuma menjadi dirinya sendiri, nggak ada yang bisa temani dia seumur hidup, 'kan?"
Bu Merida, "Kamu saja sudah mengerti hal ini, Carla lebih dewa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda