Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 713

Setelah Ruki duduk, Carla baru berani duduk. Meja bundar itu sebenarnya untuk 8 orang, tetapi kursi lain disingkirkan sehingga jaraknya pas. Meski begitu, Arsen menarik kursi untuk duduk di sebelah Carla. Ekspresi mata semua orang menjadi aneh ketika melihat itu. Hanya Carla yang tidak memahami perbuatan Arsen. Merida tidak bisa menahan tawa karena putra bodohnya itu. "Arsen, jaga sikap di depan kakek dan nenekmu." Merida secara tidak langsung memberitahukan sesuatu kepada orang tuanya. Dini sudah lansia, tetapi tidak bodoh. Dia bisa melihatnya dengan sekilas pandang. Tatapan dari para tetua memberi tekanan besar pada Carla dan membuatnya sesak napas. Akan tetapi, Carla tidak bisa menunjukkan ekspresi apa pun. Ruki tidak berkomentar. Hidangan sudah disajikan semua. Tiba-tiba, seorang pria separuh baya berumur 40 atau 50 tahun yang memakai jas hitam masuk ke ruangan untuk membisikkan sesuatu di telinga Ruki. Ruki berucap dengan tenang, "Dia sudah datang, suruh masuk saja." "Baik." Tidak

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.