Bab 707
"Masalah ini dibiarkan lewat begitu saja?"
"Aku nggak mau permasalahkan lagi."
"Carla ...." Merida ingin berbicara lagi.
Carla menyeletuk, "Bibi Merida, kumohon."
"Oke, Bibi turuti kamu. Kalau kamu mau cabut gugatan, kita cabut gugatan." Merida maju dan memeluk Carla dengan penuh kasih sayang. "Bibi tahu Bibi sudah salah sebelumnya. Bibi memberimu terlalu banyak tekanan. Maafkan Bibi."
"Ke depannya, kamu tinggal di sini saja, jangan ke mana-mana. Bibi hanya bisa tenang kalau lihat kamu setiap hari."
Carla menyahut, "Oke."
"Cabut gugatan? Aku pergi ke rumah sakit sekarang dan bunuh pria itu." Entah sejak kapan Arsen berdiri di depan pintu kamar. Entah apa saja yang sudah dia dengar.
Merida menegur, "Berhenti kamu!"
"Ibu peringatkan kamu, jangan ikut campur dan jangan bikin masalah lagi. Kamu temani Carla di kamar, Ibu pergi urus sesuatu." Lalu, Merida meninggalkan kamar dan ke lantai bawah.
Di kamar bergaya feminin itu, hanya ada Carla yang diam dan Arsen yang tidak punya otak.
Carla be
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda