Bab 699
Saat ini, Carla tidak melakukan apa pun kecuali menggambar di saat bosan.
Carla tidak melarang siapa pun memasuki kamarnya. Merida datang menemuinya, begitu pula Arsen, tetapi sifat dinginnya membuat siapa pun tidak bisa melakukan apa pun pada Carla.
Saat ini, pintu kamar terbuka. "Nona Carla, ini adalah kue bunga pir yang dibuat oleh Nyonya sendiri. Izinkan aku membawakannya untuk Nona."
Carla berkata, "Kenapa kamu yang datang? Mana Bibi Tasya?"
Suaranya terdengar masih sangat muda, mungkin kurang dari tiga puluh tahun.
"Bibi Tasya sedang membantu Nyonya memasak di lantai bawah. Nona Carla, silakan coba, kalau nggak, nanti akan dingin."
Sebelum Carla bicara, pelayan itu sudah menghampiri Carla. "Nona Carla, apa yang kamu gambar? Bagus sekali."
Pelayan itu dengan hati-hati melihat lukisan yang digambar oleh Carla, seolah ingin melihat sesuatu darinya.
"Nona Carla, bisakah kamu memberikannya padaku? Apa ini lukisan rumah? Aku belum pernah melihat lukisan seunik ini. Hujan turun di langi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda