Bab 590
"Kamu benar, Nona Carla. Kalau begitu aku nggak akan ganggu. Ingat untuk makan bubur cenilnya. Nanti kalau dingin rasanya nggak enak lagi."
Carla mengangguk, "Ya."
Setelah selesai makan bubur cenil, Carla melihat keluar jendela. Pemuda itu sudah pergi dengan mengendarai motornya. Carla lalu mengambil tasnya dan turun ke bawah.
Pelayan yang sedang merapikan dapur berkata, "Nona Carla, sudah malam, Nona mau keluar?"
Carla mengangguk sambil membawa tas selempang di satu pundak, "Ya."
Pelayan mengira Carla akan mencari Arsen, jadi dia tidak bertanya lebih lanjut.
Kebetulan ada taksi yang datang, Carla naik ke dalam dan pergi.
Di luar masih turun hujan deras. Mobil melaju sepanjang jalan. Setelah lebih dari satu jam, mereka berhenti di sebuah kedai mi di gang kecil. Carla membayar ongkos taksi, lalu segera masuk ke dalam kedai. Begitu dia membuka pintu, hawa hangat menyambutnya.
Pukul sembilan tiga puluh malam.
Pada jam segini, orang yang mengunjungi kedai sudah berkurang.
Irvan duduk membe
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda