Bab 588
Melihat Arsen yang berpura-pura tidak peduli, Merida hanya bisa menatap Carla dengan senyum penuh rasa tak berdaya. "Dia cuma mau dengar kamu sekarang."
Carla hanya sekilas meliriknya dan langsung bertatapan dengan remaja itu. Di detik berikutnya, dia langsung berdiri dari sofa, meletakkan konsol gamenya meski permainannya belum selesai.
Melihat Arsen berjalan ke arah mereka, Merida bergantian melihat ke arah Carla dan Arsen dengan senyum penuh arti.
Tak lama kemudian, Arsen duduk di samping Carla, dan pelayan segera menyiapkan piring dan sendok-garpu di hadapannya.
Carla telah makan cukup banyak. Ketika Merida melihat bahwa dia benar-benar tak sanggup makan lagi, barulah dia membiarkan Carla meninggalkan meja makan.
Di lantai atas, Carla pergi ke kamar yang disiapkan oleh Merida untuknya. Meskipun jarang menginap di kamar itu, Carla tetap datang setiap minggu sekali.
Dari jendela besar yang menghadap ke luar, terlihat hujan turun dengan deras. Merasa kepanasan, Carla melepaskan jaketn
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda