Bab 571
Carla melihat nomor penelepon di ponselnya dengan agak terkejut. Lalu, dia tersenyum dan mengambil ponselnya, "Sepertinya cuma telepon sales, nggak usah dipikirkan."
Dia tidak tahu kenapa Jason meneleponnya.
Namun, yang terbaik sekarang adalah tidak memedulikannya lagi.
Irvan mengambil kunci mobil dan pergi sambil menggandeng tangan Carla. Dia berbalik dan membalas tatapan Nia yang menantang.
Mereka menunggu sampai kedua orang itu pergi dari kantor sebelum berbicara.
Mika menatap mi instan di tangannya dan berkata, "Hei, ini enak sekali. Mereka pergi makan enak dan meninggalkan mi ini untuk kumakan."
Mika cuma protes di bibir saja, tetapi sebenarnya dalam hati dia tidak peduli.
Akhir-akhir ini, Irvan harus memikirkan baik hal kecil atau besar di perusahaan. Dia juga harus menghadiri kelas yang membuatnya tidak bisa kabur ke mana pun. Pergi ke Kota Titus untuk menemui pacarnya pun nyaris mustahil.
Ruangannya bahkan masih berantakan.
Setiap hari, dia selalu terburu-buru dan langsung perg
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda