Bab 460
Rika tahu Irvan pasti tidak akan menyerah dan bisa membedakan mana yang benar dan salah dengan jelas.
Saat istirahat makan siang, Carla duduk di dalam kelas. Di luar panas dan dia terlalu malas untuk berlari, jadi dia terpaksa duduk di dalam kelas.
Sambil duduk di dekat jendela di koridor jalan, Carla mendengar suara yang datang dari luar koridor.
"Bukankah dia orang yang berpidato di sekolah terakhir kali Kok dia datang ke sekolah kita lagi?"
"Terserah, toh aku nggak tertarik dengan apa yang dia katakan."
"Tapi sepertinya aku pernah mendengar ayah menyebut nama Irvan ini. Aku juga sudah lupa apa yang dia katakan."
"Dia nggak setampan Arsen-ku."
Mendengar nama Irvan, tangan Carla yang memegang pena langsung membeku. Sebelum bisa menegakkan kepalanya, dia melihat sosok yang tidak asing melalui sudut mata dan suara yang tidak asing terdengar. Dia dia sedang berbicara dengan guru pelajaran lainnya. Setelah percakapan selesai, Carla menyadari tatapan tertuju padanya.
Jendela di sebelahnya
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda