Bab 362
Carla menundukkan mata dan berkata dengan lembut, "Dia ... lebih baik dibanding siapa pun."
Suara gadis yang halus disertai sentuhan lembut.
Terutama saat mengungkit Irvan, dia menunjukkan kelembutan di mata yang tidak pernah dilihat oleh siapa pun.
...
Setelah membereskan Arsen, Carla menaiki taksi ke Mansion Tilsa sudah pukul 12 tengah malam.
Demi kewaspadaan, Carla tetap menyuruh sopir untuk menunggu sebentar di luar.
Hal yang tidak diketahui adalah di dalam ruang baca yang gelap terdapat sepasang mata yang dalam sedang memperhatikan sosok yang ramping di lantai bawah.
Setelah memadamkan lampu, sekitar Mansion Tilsa yang gelap gulita terdengar kicauan jangkrik. Dia mengambil kunci untuk membuka pintu. Setelah memutar beberapa putaran, benar saja, pintu dikunci dari dalam.
Carla tidak bisa masuk.
Dia mencabut kunci dan malas untuk mencoba lagi.
Sopir menjulurkan kepala dari jendela mobil, "Nona, apa nggak ada orang di rumahmu?"
Dia tidak pantas mengeluh dalam beberapa hal. Tempat tin
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda