Bab 315
Namun, hal itu tidak akan bisa dirahasiakan.
"Kelihatannya Kakak masih sering pergi ke Sentana. Di Sentana ... seru nggak?"
Ekspresi Anna berubah drastis. Anna menatap Carla dengan kaget, jelas tersakiti oleh omongannya.
Semua orang di sekitar menjadi hening.
Skandal Anna tidak akan pernah terhapus.
Pada akhirnya, sepuluh menit menjelang kelas berikutnya terbuang di perpustakaan.
Detik berikutnya, Anna meneteskan air mata dengan sedih. "Carla, bukannya kita sudah sepakat untuk berteman?"
"Kenapa kamu bilang begini? Kamu jelas tahu aku pergi ke Sentana demi ibuku yang sakit. Terlahir di keluarga begini juga bukan pilihanku. Nggak semua orang bisa beruntung sepertimu dan punya kakak seperti Pak Jason."
"Arsen, apa aku salah omong?"
Bam! Buku-buku di depan Carla dijatuhkan semua oleh pemuda gila itu. Arsen mencengkeram kerah baju Carla. "Minta maaf!"
Carla menatap Arsen dengan tenang. Dia lupa, Arsen memiliki genetik "anti-sosial" karena terjangkit sindrom Jacob. Melihat kejadian itu, pen
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda