Bab 74
Sebelum syuting dimulai, aku sepertinya melihat sosok yang familier.
Pria itu ....
Mirip seperti Hans.
Aku mengerutkan kening dan berpikir itu tidak mungkin.
Hans dan Linda tidak kekurangan uang setelah mereka pacaran.
Acara pertunjukan bakat idol memang kelihatan bagus, tapi tidak ada yang tahu berapa banyak keringat dan usaha yang harus para peserta itu keluarkan untuk mendapatkan satu menit cemerlang di depan panggung.
Sedangkan Hans, apa bakatnya?
Selain wajah yang tampan, bakat Hans lainnya sungguh tak enak dipandang.
Ketika aku baru saja mau melupakannya, pembawa acara tiba-tiba memanggil nama Hans.
Hans adalah orang pertama yang naik panggung.
"Bukankah urutan naik panggung disusun sesuai pemilihan online?" tanyaku.
Aku menoleh ke Asisten dengan dingin.
Asisten itu menyeka keringat dinginnya dan berkata, "Pak Dirga, aku nggak tahu apa yang terjadi."
"Peringkat pertama dari hasil pemungutan suara sebelumnya yang diberikan oleh tim acara adalah seorang penyanyi online bernama Arfi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda