Bab 33
"Apa chip ini benar-benar buatan kita sendiri?" tanya Yohan.
Aku menjawab, "Paman Yohan, kamu bisa melihat semuanya di dokumen. Semuanya sudah tertulis dengan sangat jelas."
"Teknologi ini ada di tanganku, nggak ada tipu daya."
Aku sangat mengerti keterkejutan mereka.
Di kehidupan sebelumnya, meski aku tidak bekerja di bidang ini, aku belajar dengan tekun demi Linda dan Keluarga Wijaya.
Aku mengetahui betapa mengecewakannya ketika belasan ilmuwan dalam negeri berhasil menciptakan chip, tapi teknologi itu dicuri oleh pengkhianat, lalu dijual ke luar negeri. Rasa marah penuh ketidakberdayaan hampir membakarku saat itu.
Ini sama seperti saat Negara Hardis berhasil mengklaim warisan leluhur kami. Ini sesuatu yang tidak bisa diterima begitu saja.
Kini, aku memiliki kesempatan kedua dalam hidup ini.
Begitu mendapat kesempatan, aku segera mendirikan perusahaan, mencoba menjalin kontak dengan laboratorium menggunakan nama perusahaan.
Aku memberikan banyak keuntungan hingga akhirnya berhasil me
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda