Bab 29
"Aku dan Nona Ratna hanya makan malam di tempat umum, nggak ada yang perlu disembunyikan."
"Sebaliknya, kamu yang berulang kali terlibat dengan Hans di depanku, itulah yang benar-benar memalukan."
"Oh ya, kalau kamu masih nggak puas, aku ingat di forum kampus masih ada foto kalian berdua. Haruskah aku mencarikannya untukmu?"
Linda merasa sangat marah hingga wajahnya memerah. Dia berkata, "Dirga, jangan keterlaluan ...."
"Apa aku keterlaluan? Linda, kenapa kamu merasa aku harus selalu mengalah padamu?"
"Kamu yang minta untuk berpisah dengan memberi tahu Nenek Arin. Apa hanya kamu yang boleh meninggalkanku, tapi aku nggak? Jangan merasa dirimu sangat berharga. Di depanku, kamu bukan apa-apa."
Aku mendorong Linda, lalu menarik Ratna untuk pergi.
Wanita itu merasa begitu marah hingga mengentakkan kakinya di belakang.
Kali ini, aku juga benar-benar merasa kesal.
Setelah keluar dari restoran berputar, aku langsung menyuruh sopir untuk mengantar Ratna pulang terlebih dulu.
"Hari ini aku sudah
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda