Bab 19

Tiba-tiba aku merasa semua ini membosankan. Setelah mereka semua selesai menambahkan nomor WhatsApp-ku, aku juga menyimpan nomor mereka satu per satu. Kemudian, aku mencari alasan bahwa aku masih ada urusan di kantor, lalu pergi lebih awal. Sebelum menuju tempat parkir, aku mampir ke toilet di gedung itu. Saat keluar, aku mendengar dua suara yang sangat familier. Sepertinya itu suara Ratna dan suara seorang aktris lain dari kru. "Ratna, apa kamu suka dengan Pak Dirga?" "Jangan buru-buru menyangkal! Lihat dia, dia itu tampan dan kaya. Kalau kamu jadi pacarnya, kariermu pasti akan lancar. Nggak aneh kalau kamu tertarik padanya." Aktris itu berkata dengan nada menggoda. Namun, ada juga nada sinis dalam suaranya. Suara Ratna terdengar manis dan jernih. Dia langsung membantah. "Senior, kamu salah paham. Aku nggak punya pikiran lain tentang Pak Dirga." "Benarkah?" Aktris itu tampak tidak percaya. Dia menambahkan, "Kalau kamu nggak suka, kenapa wajahmu sampai memerah?" "Karena Pak Dirga sanga