Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 50 Makanan Pembuka Pertama

Mereka makan siang di sebuah restoran kecil sekitar tempat itu. Untungnya, restoran kecil tersebut dilengkapi AC. Dimas dan Kevin mulai minum bir untuk menghabiskan waktu. Namun, Kevin, Dimas, dan Fenny bisa melihat Hans yang suasana hatinya terlihat kurang baik. Mereka pun berhati-hati saat makan. Sebenarnya, semua orang bisa melihat bahwa Pak Dilshan tampak sengaja menunda-nunda. Namun, Hans merasa, dia tidak pernah menyinggung Dilshan. Lagi pula, dia telah mengeluarkan 73 juta rupiah untuk traktir mereka makan malam kemarin. Jadi, Dilshan tidak punya alasan untuk memusuhinya. Pukul 1:50 siang, Hans membayar dan keempat orang itu kembali ke luar Pusaka Jewellery. Hans menggunakan Energi Spiritualnya untuk memeriksa ke halaman belakang. Ternyata, 27 batu itu masih ada di sana. Batu-batu sisa ini memang tak mudah dijual. Kalau tidak, mustahil akan menumpuk hingga memenuhi halaman. Tepat pukul 2 siang, Hans memeriksa sekeliling, tetapi Dilshan masih belum datang. Hans menahan diri untuk

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.