Bab 87
Keesokan harinya.
Pukul enam pagi, semua orang berkumpul di depan pintu masuk perusahaan.
Di dalam bus besar, Julia duduk berdampingan dengan Wulan, sambil melakukan obrolan santai.
"Kenapa nggak ganti tempat lain aja untuk kegiatan perusahaan ini? Aku sudah lima sampai enam kali pergi ke Kampung Langsa, benar-benar nggak mau pergi lagi."
Julia bertanya dengan penasaran, "Kenapa kamu bisa pergi begitu banyak kali?"
"Kamu nggak tahu, di Kampung Langsa ini ada Kuil Senggahan. Benar-benar ajaib! Setiap kali ibuku selalu bawa aku ke sana untuk berdoa dan memenuhi janji."
Julia awalnya tidak begitu semangat. Setelah mendengar kata-kata ini, dia mulai merasa tertarik, "Apa itu benar-benar ajaib?"
"Ya, ayahku pernah jatuh dari lokasi konstruksi dan nggak sadarkan diri di ruang perawatan intensif. Ibuku datang dan berdoa, lalu tak lama kemudian ayahku langsung sadar. Sejak itu, setiap kali keluarga kami menghadapi masalah, ibuku selalu pergi sembahyang. Intinya, setiap kalinya selalu berhasil.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda