Bab 36
Hamid tetap berdiri di tempat.
Hans meliriknya. "Hasil pemungutan suara putaran pertama kompetisi sudah keluar?"
"Ya, Pak Hans. Baru saja selesai telepon, saluran pemungutan suara sudah ditutup."
"Hmm ... " Hans menggerakkan bibir tipisnya. "Buka halaman pemungutan suara."
Hamid terkejut.
Kapan Hans menjadi begitu tertarik pada kompetisi ini?
Hans mengerutkan keningnya. "Nggak dengar?"
Dalam sekejap, Hamid segera mendekat dan membuka komputernya.
Hans bersandar santai di kursi, matanya menjelajahi layar. Ketika melihat kata "Julia", matanya menjadi gelap gulita.
Hamid juga berbicara, "Total ada sepuluh ribu orang yang memberikan suara. Bu Julia mendapatkan dua ribu tiga ratus suara. Dia berada di posisi kedua."
Hans mengangkat alisnya. Dia agak terkejut dengan apa yang terjadi.
Tidak terduga, ternyata dia bisa mendapatkan peringkat kedua. Dia cukup berbakat.
Dia terus bertanya, "Siapa yang mendapatkan peringkat pertama?"
"Jinan Layardi, desainer terkemuka di ibu kota. Bu Julia sangat h
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda