Bab 12
Seiring berjalannya waktu, semua orang berhenti membicarakan Sheila. Mereka menunggu Sheila menyerah dan kembali, dan saat itu tiba, mereka akan mencibirnya tanpa ragu.
Mereka menunggu. Tiga hari, seminggu, dua minggu, hingga sebulan berlalu. Namun, Sheila tidak pernah muncul.
Hari demi hari, wajah Diego semakin masam. Teman-temannya temannya berusaha mengalihkan perhatiannya dengan berbagai obrolan ringan. Sementara itu, Saskia tetap setia berada di sisinya, merawatnya dengan penuh perhatian hingga membuat orang lain diam-diam merasa iri.
Seharusnya, dia merasa beruntung. Wanita yang selama ini dia idamkan kini begitu perhatian kepadanya. Namun, kebahagiaan yang seharusnya muncul tak pernah benar-benar terasa. Sebab, pikirannya hanya tertuju pada satu sosok—Sheila.
Keyakinannya yang dulu begitu kuat perlahan mulai terkikis. Sebulan telah berlalu tanpa kabar, bahkan ketika dia hampir keluar dari rumah sakit, Sheila tetap tidak pernah datang mencarinya. Bibit ketidakpercayaan diri mulai

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda