Bab 86
Fokusnya ada pada perut pria itu. Perutnya besar seperti sedang hamil.
Pikiran pertama yang muncul di benak Ophelia adalah biksu Tong Sam Cong dan ketiga muridnya yang pergi mencari kitab suci.
Dia menahan diri untuk tidak menunjukkan ekspresi.
Namun, beberapa dokter dan dua asisten yang mengikuti di belakang tidak bisa menahan tawa, dan langsung tertawa terbahak-bahak.
Tawa itu membuat pria yang berada di tempat tidur marah. Dia berteriak, "Hei! Apa kalian nggak punya etika medis? Berhenti tertawa, tahan tawa kalian!"
Begitu dia berkata demikian, semua orang malah tertawa lebih keras.
"Hahaha, maaf, maaf! Kami nggak bermaksud tertawa, tapi kami nggak bisa menahannya ... "
Pak Nicholas langsung menegur, "Apa yang kalian tertawakan? Seriuslah!"
Pria di tempat tidur itu semakin marah, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Pak Nicholas menoleh kepada Ophelia, "Nak, coba periksa denyut nadinya."
"Baik."
Ophelia melangkah cepat ke samping tempat tidur, lalu mengulurkan tangannya. Ketika meliha
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda