Bab 527
Mia sontak terpesona oleh tatapan lembut dari Haydar yang memabukkan itu, wajahnya memerah malu.
Dia bahkan jadi merasa semua penderitaan yang dia alami selama perjalanan jauh ini tidak ada artinya.
Apalagi karena selama perjalanan ini Haydar terus memperhatikan dan menjaganya dengan baik. Mia merasa begitu senang.
Setelah rasa malunya mereda, barulah dia bisa mencerna ucapan Haydar barusan.
Sudah sampai?
Sudah sampai di mana?
Dia tidak melihat bekas kerajaan atau apalah itu di sini?
Jangan-jangan memang negara orang kerdil? Saking kecilnya sampai-sampai tidak terlihat?
Mia ingin bertanya, tetapi Haydar sudah mengalihkan pandangannya ke kejauhan.
Para regu yang berjalan di depan sudah mulai ribut. Mereka sudah tiba di lokasi yang tergambar pada peta, tetapi hanya ada jurang yang sempit dan tumpukan batu aneh di sekeliling mereka. Di mana mereka bisa melihat harta yang mereka impikan itu?
Mereka semua pun mulai menuduh Haydar dan bertanya dengan sikap yang mulai kurang sopan, "Pak Hayda
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda