Bab 489
Gunung ini sangat tinggi, rasanya melelahkan sekali mendakinya di siang hari yang sedang panas-panasnya seperti ini.
Ophelia juga tidak berniat langsung mencapai puncak. Di setiap pertengahan jalan, dia akan berhenti sejenak untuk istirahat. Dia membeli dua botol air dari mesin penjual otomatis, lalu meminum beberapa teguk sebelum melanjutkan pendakian.
Orang yang terlatih memang beda. Darren hebat juga. Padahal dia sudah mendaki sejauh ini, tetapi wajahnya sama sekali tidak terlihat merah kepanasan dan napasnya juga tidak terengah-engah. Dia bahkan mendaki sedikit lebih cepat untuk mencarikan sebatang ranting pohon yang pas dan memberikannya kepada Ophelia agar bisa digunakan sebagai tongkat pendakian.
Ophelia tidak mengambil ranting itu.
Dia tidak mau berhenti begitu saja demi berolahraga dan meningkatkan kemampuan fisiknya. Lagi pula, saat ini fisiknya juga jauh lebih kuat. Mendaki gunung bukanlah persoalan sulit.
Setibanya di puncak gunung, angin yang sejuk berembus kencang.
Opheli
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda