Bab 471
Saat mereka bertatapan, jantung Ophelia berdebar kencang.
Saat baru saja ingin mengatakan sesuatu untuk memperbaiki situasi, dia melihat Hunter tersenyum, sangat berbeda dari senyum yang biasanya terkesan malas. Hunter tersenyum dengan tulus, bahkan sudut mata dan alisnya pun terangkat.
"Oke, lain kali aku akan menceritakan cerita untukmu dan anakmu sebelum tidur."
" … "
Bukankah ini agak berlebihan?
Saking canggungnya, Ophelia hampir menggigit lidahnya sendiri.
Seiring dengan kalimat itu, sebuah adegan tak terkendali muncul di benaknya: Di bawah cahaya hangat, seorang anak yang tertidur lelap dan orang tua pemula yang sedang menceritakan kisah kepada anaknya.
Gawat, gawat!
Ophelia buru-buru mengalihkan topik. "Sebentar, kita kembali ke topik. Kalau peta asli sudah muncul, pasti ada jejaknya. Sebenarnya peta itu ada di tangan siapa? Apa kamu punya petunjuk?"
Hunter tersenyum sambil melirik Ophelia. Cara mengalihkan topik ini memang tidak terlalu cerdas.
Hunter menikmati pemandangan den
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda