Bab 433
Ophelia mengira dia salah dengar, tetapi begitu melihat Hunter benar-benar menghentikan gerakannya dan berdiri tanpa bergerak sambil menunggu dia membantu membuka kancing bajunya, dia merasa bingung.
Bukankah Hunter tidak melukai tangannya?
Ophelia terpaku di tempat, merasa terintimidasi oleh aura dingin Hunter yang penuh bahaya, sehingga dia tidak berani mendekat.
"Bagaimana kalau aku panggil salah satu anak buahmu saja?" tanya Ophelia.
Hunter meliriknya sekilas. Sudut bibirnya melengkung tipis dan setengah tersenyum mengejek, lalu dia berkata dengan nada ringan dan penuh arti, "Bukankah ini bukan pertama kalinya? Takut, ya?"
Kata-kata itu langsung menembus batas di antara mereka, hampir seperti menyibak tabir yang selama ini tertutup.
Toh, mereka sudah pernah tidur bersama.
Wajah Ophelia langsung memerah seperti terbakar, tatapan Hunter seolah mengebor lubang di wajahnya. Dia benar-benar ingin kabur. Namun, begitu dia teringat bahwa luka di tubuh pria itu adalah akibat menyelamatkann
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda