Bab 427
Dinginnya angin malam masih kalah dengan dinginnya penolakan Hunter.
Kata-kata pria itu membuat tangan Ophelia terhenti di udara dengan kikuk.
Dalam keadaan biasa, Ophelia tidak akan memaksa jika sudah ditolak, apalagi mendesak untuk mengobati luka seseorang. Namun, kali ini berbeda. Hunter telah menyelamatkan nyawanya.
Luka itu pun Hunter dapatkan karena ingin melindungi Ophelia.
Bagaimana mungkin Ophelia bisa merasa tenang jika luka itu dibiarkan begitu?
Ophelia mencoba bersabar dan sekali lagi mengulurkan tangannya. Kali ini, nada bicaranya juga menjadi sedikit lebih lembut seolah sedang membujuk anak kecil.
"Pak Hunter, biarkan aku menghentikan pendarahanmu, ya? Kalau nggak, nanti aku bisa merasa bersalah."
Hunter melirik ke arahnya.
Karena agak gelap, Ophelia tidak bisa melihat ekspresi Hunter. Garis wajah pria itu pun tampak kabur. Namun, mata Hunter yang hitam pekat mengilatkan emosi yang bergejolak dan sulit ditebak.
Jantung Ophelia berdegup lebih cepat. Ada tekanan tak kasatma
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda