Bab 68 Mundur
Setelah kembali, Yuda memberitahukan kejadian tersebut kepada Wira dan Liana.
Wira tampak serius, wajahnya menunjukkan kewaspadaan. "Apa Meiske bisa dipercaya?"
Yuda sangat tenang, suaranya penuh percaya diri. "Ayah, tenang saja. Aku punya cara untuk membuatnya patuh."
Wira menatap anaknya yang begitu yakin, rasa ragu dalam hatinya pun menghilang begitu saja.
"Tapi, untuk menghadapi Ivan sekarang, kita nggak bisa bertindak sembarangan."
Yuda mengangguk. "Benar, makanya aku kembali untuk berdiskusi dengan kalian."
Liana yang duduk di samping terlihat pucat dan lemah. Sesekali dia batuk, makin terlihat lemah dan lesu.
Sejak makan malam keluarga terakhir, sikap sombongnya sudah hilang, digantikan oleh kecemasan dan keputusasaan yang terus menghantuinya.
Melihatnya diam, Yuda bertanya, "Apa Kakak punya pendapat?"
Liana batuk beberapa kali, lalu menjawab dengan suara lemah, "Sekarang aku nggak punya pendapat, dan aku nggak mau melawan Ivan lagi."
Setelah mendengar itu, wajah Wira langsung b

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda