Bab 64
Mata Giany masih tertuju pada ponselnya.
Setelah itu, ponselnya dirampas oleh seseorang, Denis sangat marah hingga dadanya naik turun.
"Kamu ngobrol sama siapa? Kamu aneh sekali. Aku mau tanya padamu, apa kamu buta? Ada yang mau melecehkanku."
Wajah Giany tampak agak kesal lalu mengulurkan tangannya, "Kembalikan ponselku."
Denis merasa makin tak nyaman karena sikapnya begitu dingin, membuatnya tampak seolah-olah dirinya begitu menginginkan Giany.
Namun di antara mereka, bukankah selalu Giany yang menginginkannya?
Kenapa kali ini Giany tidak seperti sedang berpura-pura?
Sesaat kepanikan melintas di hatinya, tapi ketika memikirkan bagaimana Giany bersedia melompat ke sungai untuknya, Denis menyadari bahwa cinta tidak akan hilang begitu saja.
Giany pasti berpura-pura tidak peduli.
Denis mengangkat teleponnya sambil tersenyum lalu berkata, "Giany, menurutku trikmu kali ini cukup memabukkan. Apa kamu menemukan seseorang untuk membantumu dengan rencana itu? Kamu memang benar-benar berhasil."

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda