Bab 240
Sebelum datang ke sini, Giany sudah mempersiapkan segala.
Jadi Giany mengabaikan niat jahat orang-orang ini, tapi langsung berjalan ke Rumi untuk duduk di sebelahnya.
"Pak Rumi, kamu belum membaca dokumen Grup Hoar. Kapan kamu punya waktu untuk membacanya? Aku bisa menyesuaikan dengan jadwalmu."
Rumi tersenyum sambil memutar gelas di tangannya dengan ujung jarinya.
"Kamu berusaha menggunakan Walace untuk menekanku? Apa kamu pikir kamu begitu spesial baginya?"
Sikap Giany langsung berubah penuh hormat. "Aku nggak berani, tapi aku harus menyelesaikan tugas yang diberikan Pak Walace padaku. Kalau nggak, aku nggak akan bisa menjelaskan padanya."
Tatapan mata Rumi menjadi dingin. Kalau saja Giany sudah menyinggung perasaannya, Rumi pasti akan membuatnya tidak berdaya. Namun, Giany terlalu lembut, setiap kata yang diucapkannya begitu sempurna.
Rumi merasa sedikit tidak nyaman, sudut mulutnya tiba-tiba melengkung, tiba-tiba mendapat sebuah ide.
"Kamu boleh menyuruhku membaca dokumennya. Nanti

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda