Bab 237
Giany pergi. Ketika keluar dari rumah sakit, Giany menguap lagi dan mengeluarkan beberapa air mata. Kali ini, sebenarnya Giany agak mengantuk.
Namun, begitu masuk ke dalam mobil, Giany merasakan ada seseorang di kursi belakang.
Giany merasa sedikit takut. Saat hendak berbalik, Giany diserang oleh ciuman penuh gairah.
Mobilnya diparkir di bawah pohon besar depan rumah sakit. Dahan dan dedaunan pohon yang lebat menimbulkan bayangan, mobil itu sepenuhnya diselimuti kegelapan, tapi Giany masih tahu identitas orang itu, dia adalah Zane.
Giany mendorongnya, tapi Zane menciumnya dengan semakin ganas.
"Kamu bohong padaku!"
Ada sedikit kemarahan dalam kata-katanya, bahkan Zane berharap bisa mencekiknya sampai mati.
Jantung Giany berdebar kencang. Bukankah Zane tinggal sendirian di bangunan kecil kumuh bergaya Barat itu? Kenapa tiba-tiba muncul di sini?
"Zane, aku nggak bisa bernapas lagi, lepaskan aku."
Namun, Zane tidak melepaskannya. Sebaliknya, Zane menyeretnya dari kursi pengemudi ke belaka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda