Bab 235
Begitu selesai berbicara, pintu kantor CEO terbuka. Walace, yang sedang duduk di kursi roda, melirik ke sini.
Giany saat ini tengah berdiri di samping tempat kerjanya, Denis tengah bersandar padanya, tampak melekat padanya.
Ujung jari Walace yang mencengkeram pegangan kursi roda sedikit mengencang.
Giany tiba-tiba teringat, apa Walace yang punya ide supaya Denis dipukuli?
Denis berbicara seenaknya saja di kantor pagi ini. Meskipun tidak sebodoh Louis untuk mencoba membunuh Walace, Denis sudah melanggar batas kesabaran Walace. Jadi Walace meminta seseorang untuk memberinya pelajaran?
Jika Denis melakukan ini lagi lain kali, apa akan berakhir seperti Louis?
Kursi roda Walace perlahan datang ke sisi Giany.
Giany menelan ludahnya dan berkata dengan hormat, "Pak Walace, ternyata kamu masih lembur juga."
Tatapan mata Walace tertuju pada tangannya yang memegang Denis. Entah kenapa Giany merasa tangan ini sedikit panas.
Denis awalnya ingin mengatakan beberapa patah kata untuk membuat marah Wal

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda