Bab 17
Begitu keterlaluan sampai Giany tercengang.
Dia harus minta maaf kalau Yoana menangis?
Dia menganggapnya konyol, "Untuk apa minta maaf? Karena menghirup udara yang sama dengannya?"
Denis tidak bisa berkata-kata dan seketika tidak tahu bagaimana membantahnya.
Yoana meraih lengan bajunya dan menatap Giany dengan air mata berlinang.
"Kak, kemarin aku pantas ditampar. Jangan marah. Ibu masih bertanya kapan kamu akan kembali saat makan malam dan Robert sedang berlibur musim panas. Kamu nggak boleh selalu mengacau seperti itu dan membuat semua orang marah karenamu."
Denis pun seolah telah diingatkan, "Benar! Kemarin kamu menampar Yoana, cepat minta maaf!"
Giany menatap pasangan sialan itu dan terkekeh, "Kurasa kalian keluar dari rumah sakit jiwa yang sama, 'kan? Gejala klinisnya sama persis dan kalian berdua punya delusi. Yang satu mengira aku sangat mencintaimu sampai nggak bisa menahan diri, sementara yang lainnya mengira aku ingin berbagi cinta murahan itu denganmu. Bagaimana kalau kalian

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda