Bab 153
"Tidurku cukup nyenyak. Pak Walace, aku benar-benar minta maaf atas apa yang terjadi kemarin. Aku panik setelah mendengar apa yang rekan katakan dan nggak memperhatikan kadar alkohol."
Wajah Giany penuh penyesalan, "Untuk menebus kesalahanku, aku ingin berpartisipasi dalam proyek pengembangan taman bermain ini. Aku akan berusaha yang terbaik untuk membujuk dekan untuk pindah. Tolong beri aku kesempatan ini."
Walace minum secangkir kopi dan berkata dengan datar, "Lain kali jangan begitu lagi."
Giany tiba-tiba teringat semalam. Walace terlihat memalingkan wajah saat mengatakan itu.
Astaga! Dia benar-benar liar!
"Maaf, aku benar-benar minta maaf. Aku akan segera pergi ke rumah sakit tua ini dan berusaha sebaik mungkin untuk membantumu, Pak Walace. Ada lagi, kulihat ada lingkaran hitam di kelopak matamu. Semalam kamu nggak tidur nyenyak? Malam ini aku bisa terus menjadi obat tidurmu."
Tangan Walace terhenti seolah memikirkan ide ini, tetapi juga mengkhawatirkan sesuatu.
Giany buru-buru ber

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda