Bab 141
Orang di dalam terkejut, tetapi setelah melihat bahwa itu dia, mereka pun lega. Mereka bahkan mengajaknya bergosip bersama.
"Giany, kamu 'kan kenal kakaknya, coba bilang deh itu benar nggak? Dia benaran anak angkat, ya? Terus benar nggak sih, dia didekati sama Pak Walace?"
Sambil menuangkan air ke gelasnya, Giany tersenyum.
"Aku kurang tahu."
Saat akan melangkah pergi, Giany mendengar beberapa kalimat sindiran.
"Cih, bilangnya nggak tahu, pasti takut menyinggung Diana."
"Ya, kakaknya Diana itu Denis. Siapa sih yang nggak tahu, kalau dia masih jadi bucin buat Denis."
"Hidup tanpa harga diri, cuma demi cowok sampai dirinya begitu, muak banget."
Giany berhenti melangkah. Dia membalikkan badan dan tersenyum melihat mereka.
"Jam kerja malah sembunyi buat gosip. Kalau aku bilang ini ke Pak Walace langsung, siap-siap gaji kalian dipotong, ya."
Beberapa orang langsung menjadi pucat, buru-buru menunduk untuk mengisi air, lalu semuanya pergi.
Giany merasa kesal, meskipun sudah kembali dan duduk

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda