Bab 13
"Yoana, Denis itu sampah yang sudah kubuang, nggak ada alasan untuk memungutnya lagi. Kalau suka, simpan saja."
Giany melambaikan tangan dan menghentikan mobil.
Kalimat ini tentu membuat Yoana marah.
"Apa maksudmu? Kamu sudah mengejar Kak Denis selama bertahun-tahun dan melakukan begitu banyak hal yang memalukan. Kok kamu yang nggak menginginkannya? Jelas sekali dia nggak menyukaimu. Saat tidur bersama, Kak Denis bilang dia nggak pernah mencium bibirmu. Coba lihat, kok kamu sama sekali nggak ada pesonanya?"
Sekarang tangan Giany bertumpu di pintu taksi dan dia tersenyum ketika mendengar ini.
"Kalau seorang wanita ditiduri beberapa kali cuma dengan mengandalkan pesona, yang dijual adalah pesona yang nggak ada habisnya. Kok kamu nggak pernah memikirkannya? Mungkin karena kamu terlalu murah."
Ini adalah cara Giany memaki Yoana secara tidak langsung.
Wajah Yoana langsung memucat karena ini adalah titik lemahnya.
"Kamu!"
Dia mengangkat tangan untuk menampar Giany, tetapi Giany meraih pergel

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda