Bab 100
Robert kembali ke ruang tamu, mulai mencari kunci dengan kepala tertunduk. Setelah beberapa saat, dia benar-benar menemukannya di dalam laci.
Ketika kembali ke depan pintu tempat Giany dikurung, hatinya kembali terasa tidak nyaman. Dia merasa dirinya terlalu mudah dibujuk.
Giany yang mendengar langkah kakinya, segera mendesak, "Cepat buka pintunya, kenapa malah diam saja?"
"Kak, bersumpahlah dulu kalau mulai sekarang kamu nggak akan menamparku lagi," ujar Robert.
Giany terdiam mendengar ini, lalu asal menjawab, "Aku bersumpah, mulai sekarang nggak akan menamparmu lagi."
Robert akhirnya membuka pintu. Namun, begitu melihat Giany, dia langsung mundur selangkah.
Giany melangkah melewatinya, langsung berjalan keluar. Dia tidak ingin berada di rumah ini sedetik pun lebih lama.
Robert mengikuti di belakangnya dengan langkah cepat, suaranya terdengar agak cemas.
"Kamu mau pergi sekarang? Setidaknya buatkan aku satu makanan dulu! Giany, apa kamu akan membuangku setelah selesai memanfaatkanku?"

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda